KEMAJEMUKANMASYARAKAT DUSUN SUSURU DESA KERTAJAYA KECAMATAN PANAWANGAN KABUPATEN CIAMIS SEBAGAI MODEL MASYARAKAT PANCASILA Akh Indonesia mempunyai kemajemukan dalam hal agama, suku, kebudayaan, dan bahasa. Kemajemukan bangsa - Kelas X - SMKN 1 GUNUNG JATI emang" "" bemega'a' IdeologiN Dwi Mukti Wibowo, Perintis Lembaga Riset dan Kajian Ekonomi Kemanusiaan, DM Center Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk yang memiliki keragaman budaya. Dengan latar belakang kesukuan, agama maupun ras yang berbedabeda. Selain memiliki beragam budaya yang khas, juga memiliki lebih suku bangsa yang bermukim di ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Fenomena kemajemukan Indonesia terlihat dari jumlah, komposisi dan sebaran penduduk berdasarkan aspek-aspek sosial budaya. Dilihat dari komposisi penduduknya, Suku Jawa terbesar mencapai 40,2% dari populasi penduduk Indonesia. Diikuti Suku Sunda 15,5%, Suku Batak 3,6%, suku asal Sulawesi selain Suku Makassar, Bugis, Minahasa dan Gorontalo, serta Suku Madura 3,03%. Dilihat dari pemeluk agamanya, Islam yang terbesar 87,18%, diikuti Kristen 6,96%, Katolik 2,91%, Hindu 1,69%, Budha 0,72%, Kong Hu Cu 0,05, dan agama lainnya. Keragaman juga terlihat dari bahasa daerahnya. Yang menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa keseharian dan rumah tangga 79,5%, bahasa Indonesia 19,9% dan sisanya 0,3% menggunakan bahasa asing. Selain kemajemukan budaya, kesatuan bangsa Indonesia juga didasari oleh kesatuan pandangan, ideologi serta falsafah hidup dalam berbangsa dan bernegara. Yang secara holistik_ tercermin dalam sila-sila Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Dan secara eksplisit tercantum dalam lambing negara yang bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang mengandung makna “beraneka ragam suku bangsa, agama, bahasa namun tetap satu Indonesia. Meskipun berbeda, namun tetap sama di bidang hukum, hak dan kewajiban serta kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan. Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia. Beberapa kategori multikulturalisme justru menjadi problem di Indonesia. Multikulturisme akibat keberadaan masyarakat yang beragam, sebenarnya memiliki ekses negatif berupa potensi konflik sosial. Sebagai akibat perbedaan yang terdapat dalam masyarakat karena nilai-nilai budaya yang dilatarbelakangi sosio kultural. Multikulturalisme juga akan menimbulkan perilaku eksklusif berupa kecenderungan memisahkan diri dari masyarakat. Bahkan tidak tertutup kemungkinan mendominasi masyarakat lainnya. Nilai negative lain yang harus dihindari adalah pandangan deskriminatif berupa sikap membeda-bedakan perlakuan sesama anggota masyarakat yang dapat menimbulkan prasangka bersifat subjektif karena munculnya sifat/watak dari suatu golongan. Meskipun konflik terkadang sering didominasi oleh isu-isu yang lebih bersifat politik dan ekonomi, namun konflik karena ekses keragaman budaya tetap harus menjadi perhatian utama. Jika tidak, kondisi masyarakat yang beragam sangat mudah terpecah dengan isu-isu menyangkut agama, kebudayaan, ras dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, konflik rasial dan konflik agama yang pernah terjadi selama ini cepat sekali membesar dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah. Konflik yang pernah terjadi mengakibatkan perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasa an dan wewenang. Yang dibutuhkan dalam situasi seperti itu adalah sikap toleransi. Sikap yang menghormati perbedaan luasnya pandangan manusia karena faktor yang memengaruhinya dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya. Juga sikap menghargai perbedaan sesuai norma dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara; tidak membicarakan keburukan orang lain tanpa alasan atau pembuktian; memahami perasaan orang lain. Selain itu, berbicara santun sesuai norma kesopanan atau adat; toleransi saat umat lain beribadah sesuai norma agama; tidak memaksakan kehendak; menerima perbedaan dengan saling memahami dan menjalin keberagaman Indonesia; serta menghargai hak pribadi orang lain termasuk pilihan menentukan agama dan kepercayaannya. Selain berpeluang menimbulkan konflik sosial, keberagaman dan kemajemukan budaya juga berpotensi menimbulkan perubahan sosial. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilainilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideolog, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Contoh perubahan sosial yang terjadi di Indonesia adalah demonstrasi. Perubahan sosial budaya lainnya adalah modernisasi yang merujuk pada sebuah transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan yang lebih berkembang, maju, dan makmur. Modernisasi tidak sekadar menyangkut aspek material, melainkan juga aspek imateriel seperti pola pikir, tingkah laku, dan lain sebagainya. Juga fenomena globalisasi memengaruhi seluruh aspek penting kehidupan, termasuk sosial budaya. Selo Soemardjan menyebut globalisasi sebagai terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama. Bagaimana agar tidak terjadi gesekan dalam keberagaman budaya? Proses asilimilasi menjadi penting. Asimilasi adalah proses perpaduan dua kebudayaan atau lebih yang terjadi di dalam kehidupan masyakat, hingga membentuk kebudayaan baru yang bisa diterima berbagai pihak. Menurut Koentjaraningrat 1996, asimilasi adalah proses perubahan sosial dalam masyarakat yang terjadi karena adanya perkembangan dan hubungan interaksi sosial yang terus menerus dan serius. Kondisi ini mendorong masyarakat membaurkan kebudayaan yang ada dalam upaya mengakomodasi semua pihak dalam menata bentuk keteraturan sosial yang sudah ada. Ciri asimilasi adalah berkurangnya perbedaan karena adanya usaha untuk mengurangi dan menghilangkan perbedaan antarindividu atau kelompok, mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Namun perlu disadari, dalam asimilasi juga terdapat faktor penghambat berupa masih adanya kebudayaan dalam masyarakat yang terisolasi dari perkembangan zaman atau memilih untuk menutup diri dan tetap kokoh dengan pendiriannya; minimnya wawasan dan pengetahuan tentang beragam kemajuan yang ada; serta terdapatnya prasangka negatif dalam masyarakat terhadap kelompok pendatang baru. Selain asimilasi, ada proses akulturasi atau proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu Koentjaraningrat 2003155. Akulturasi adalah cara yang sangat efektif dalam proses penyatuan Negara Kesatuan Repubik Indonesia NKRI. Apalagi Indonesia adalah Negara kepulauan. Apabila keberagaman budaya tidak disertai faktor pemersatu, dikhawatirkan akan timbul gesekan atau benturan. Apalagi jika budaya hoaks tak terbendung. Maka relevan apa yang disampaikan Khasdyah Dwi Dewi Setyoningtias jika akulturasi budaya adalah hal yang sangat tepat untuk menyatukan bangsa Indonesia. Tanpa adanya akulturasi budaya, masyarakat Indonesia akan runyam dengan sendirinya, karena sifat etnosentrisme masyarakat Indonesia masih tinggi. Kemajemukan budaya Indonesia juga memunculkan pluralisme. Pendekatan pluralisme dapat dilakukan melalui penyerbukan silang antarbudaya Pendekatan ini telah dicetuskan Eddie Lembong, tokoh keturunan etnis Tionghoa dan pendiri Yayasan Nabil Nation Building. Dalam mendekati pluralism di Indonesia ide penyerbukan silang antarbudaya, menempatkan keragaman budaya Indonesia dapat dikelola sebagai suatu strategi dalam mengelola pluralisme di Indonesia. Budaya-budaya yang unggul diserbuk-silangkan dengan budaya unggul etnis lain sehingga muncullah satu budaya alternatif. Penyerbukan silang antarbudaya cross cultural fertilization berbeda dengan ide multikulturalisme. Selanjutnya, dibutuhkan restorasi. Karena menurut Masrudi Ahmad Sukaepa, hal paling berharga yang dimiliki bangsa kita adalah keragaman budaya dan kepribadian yang luhur. Jika itu hilang, maka kehidupan bangsa akan rapuh dan mudah goyah karena invasi negara lain. Kita terjebak dalam hegemoni mental yang menyebabkan gaya hidup individualistis dan hedonisme, sehingga inti kebangsaan hilang. Kehidupan berbangsa tidak tenteram karena dikuasai budaya atau gaya hidup bangsa asing. Itulah sebabnya restorasi budaya menjadi sangat urgen dan relevan. Bahkan, menjadi kebutuhan bangsa dalam situasi kekinian yang sudah mulai bergeser dari kaidah hidup yang luhur. Restorasi akan mengembalikan tata hidup menjadi pilihan yang niscaya. Setidaknya budaya yang lahir dari kearifan lokal akan mendistorsi transformasi budaya asing yang begitu kuat menggerus kepribadian dasar bangsa kita yang ramah, saling menghargai, persaudaraan yang kuat, bergotong royong, menjunjung keadilan, beradab dan pastinya berketuhanan Yang Maha Esa. Terkait dengan keberagaman budaya ini, para pendiri bangsa telah menyadari akan menjadi masalah krusial dan sensitif. Untuk membentenginya yakni dengan mengokohkan Pancasila sebagai ideologi serta menjaga tradisi lokal yang menjadi akar budaya sumber nilai-nilai luhur bangsa kita. Tanpa menjaga dan memeliharanya, kita tinggal menunggu waktu tumbangnya karena tidak memiliki lagi akar yang kuat. Sebelum negara ini berdiri, Mpu Tantular bahkan telah mencoba memaknai keberagaman. Kemajemukan telah menginspirasi lahirnya konsep pluralisme. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan atas kemajemukan bangsa. Keragaman termasuk dalam berkeyakinan harus dipahami, bukan diper tentangkan. Kalau tidak, akan menimbulkan kebencian yang menyulut perpecahan seperti pengalaman di Perancis kini. Ironis memang, yang sebelumnya Perancis ter kenal sebagai negara mode, seni dan terbuka untuk pendatang. Sekarang tertimpa prahara karena gesekan antaragama. Kini Perancis tidak lagi kota ramah, tapi penuh amarah. Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua. * Pemerhati Masalah Ekonomi dan Kemanusiaan, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama, Universitas Muhammadiyah Bandung Editor Gora Kunjana gora_kunjana Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Ciriciri yang mendasar yang membedakan suku bangsa dengan lainnya antara lain : Bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, dan tempat asal. Setiap suku bangsa mempunyai ciri atas karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya.Menurut penelitian Badan Pusat Statistik tahun 2010 di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.
A. Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia Sejak zaman dahulu bangsa Republic of indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Republic of indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan. Persebaran Daerah Asal Suku Bangsa di Indonesia Suku bangsa addalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat. Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini. a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain. b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain. c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian. d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati. due east. Kekerabatan, misalnya patrilinealsistem keturunan menurut garis ayah dan matrilinealsistem keturunan menurut garis ibu. f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar. Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa. No Nama Provinsi Suku 1. Nanggroe Aceh Darussalam Aceh , Alas , Gayo , Kluet , Simelu , Singkil , Tamiang , Ulu . 2. Sumatera Utara Karo , Nias , Simalungun , Mandailing , Dairi , Toba , Melayu , PakPak , maya-maya iii. Sumatera Barat Minangkabau , Mentawai , Melayu , guci, jambak 4. Riau Melayu , Siak , Rokan , Kampar , Kuantum Akit , Talang Manuk , Bonai , Sakai , Anak Dalam , Hutan , Laut . 5. Kepulauan Riau Melayu, laut half-dozen. Bangka Belitung Melayu 7. Jambi Batin , Kerinci , Penghulu , Pewdah , Melayu , Kubu , Bajau . 8. Sumatera Selatan Palembang , Melayu , Ogan , Pasemah , Komering , Ranau Kisam , Kubu , Rawas , Rejang , Lematang , Koto, Agam 9. Bengkulu Melayu , Rejang , Lebong , Enggano , Sekah , Serawai, Pekal, Kaur, Lembak ten. Lampung Lampung , Melayu , Semendo , Pasemah , Rawas , Pubian, Sungkai, Sepucih 11. DKI Jakarta Betawi 12. Banten Banten 13. Jawa Barat Sunda , Badui 14. Jawa Tengah Jawa , Karimun , Samin, Kangean 15. Jawa 16. Jawa Timur Jawa , Madura , Tengger, Asing 17. Bali Bali , Jawa , Madura 18. NTB Bali , Sasak , Bima , Sumbawa, Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok 19. NTT Alor , Solor , Rote , Sawu , Sumba , Flores , Belu, Bima 20. Kalimantan Barat Melayu , DayakIban Embaluh , Punan , Kayan , Kantuk , Embaloh , Bugan ,Bukat, Manyuke 21. Kalimantan Tengah Melayu , DayakMedang , Basap , Tunjung , Bahau , Kenyah , Penihing , Benuaq , Banjar , Kutai, Ngaju, Lawangan, Maayan, Murut, Kapuas 22. Borneo Timur Melayu , DayakBukupai , Lawangan , Dusun, Ngaju , Maayan 23. Kalimantan Selatan Melayu , Banjar , Dayak, Aba 24. Sulawesi Selatan Bugis , Makasar , Toraja , Mandar 25. Sulawesi Tenggara Muna , Buton ,Totaja , Tolaki , Kabaena , Moronehe , Kulisusu , Wolio 26. SulawesiTengah Kaili , Tomini , Toli-Toli ,Buol , Kulawi , Balantak , Banggai ,Lore 27. Sulawesi Utara Bolaang-Mongondow ,Minahasa , Sangir , Talaud , Siau , Bantik 28. Gorontalo Gorontalo 29. Maluku Ambon, Kei , Tanimbar , Seram , Saparua, Aru, Kisar 30. Maluku Utara Ternate, Morotai, Sula, taliabu, Bacan, Galela 31. Papua Barat Waigeo, Misool, Salawati, Bintuni, Bacanca 32. Papua Tengah Yapen, Biak, Mamika, Numfoor 33. Papua Timur Sentani, Asmat, Dani, Senggi Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Republic of indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Republic of indonesia dan tanah air Republic of indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila. Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia. Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah. Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut. a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga. b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah. d. terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan. Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain a. dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa b. dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan c. dapat mengurangi prasangka antar suku d. dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa B. Keanekaragaman Budaya di Indonesia Masyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia terdapat kurang lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda satu sama lain. ane. Keanekaragaman Budaya yang Terdapat di Republic of indonesia Bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau masyarakat mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat dibakarngaben. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika kita telusuri, kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa, kesenian, alat-alat, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit kebudayaan diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja. Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta diwariskan turun-temurun kepada generasi berikutnya. Kebudayaan kia sekarang ini merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa lampau. Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia timbul karena akibat sebagai berikut. a. Kondisi Geografis Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah berbeda. b. Kemajemukan Suku Bangsa Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena itu, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh warga yang bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain Gayo di Aceh, Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua. Untuk mengetahui kebudayaan daerah Indonesia dapat dilihat dari ciri-ciri tiap budaya daerah. Ciri khas kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat, sisem kekerabatan, kesenian daerah dan ciri badaniahfisik Sikap Menghormati Budaya di Indonesia Kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan penduduknya terpencar-pencar di berbagai pulau. Tiap penduduk tinggal di lingkungan kebudayaan daerahnya masing-masing. Ini artinya, di Indonesia terdapat banyak ragaman kebudayaan. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal a. cara berbicara b. cara berpakaian c. mata pencaharian d. adat istiadat Keanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Di samping itu, dengan mendalami kebudayaan yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita akan bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman kebudayaan tersebut. Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar. Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun. Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional, kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan daerah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembinaan kebudayaan daerah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut a. pertukaran kesenian daerah b. pembentukan organisasi kesenian daerah c. penyebarluasan seni budaya, antara lain melalui radio, Television, surat kabar serta majalah d. penyelenggaraan seminar mengenai seni budaya daerah e. membentuk sanggar tari daerah f. mengadakan pentas kebudayaan
Mengakuisalah satu suku bangsa Indonesia; Jawaban: D. Mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, indonesia mempunyai kemajemukan dalam hal agama, suku, kebudayaan, dan bahasa. kemajemukan bangsa indonesia dapat menjadi pemicu perpecahan. hali ini akan mengganggu dalam mewujudkan integrasi nasional

6. Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki kekayaan budaya, suku, agama, dan bahasadaerah. Sudah menjadi kewajiban seluruh bangsaIndonesia menjaga keberagaman tersebutagar ...a. keberagaman Indonesia tidak dicuri bangsalainb. bangsa Indonesia menjadi bangsa yang Indonesia menjadi contoh negara-negara Indonesia bertambah dan negara Indonesia tetap kukuh​ JawabanE. Bangsa dan negara Indonesia tetap kukuhPenjelasanKarena jika keberagaman tidak dijaga, akan menjadi perpecahan dan membantu

10Antara kesenian masyarakat Melayu yang paling popular ialah seni tari dan alat muzik Penubuhan ( Pemikir April-Jun 2003 : 5 ) Budaya masyarakat Melayu juga menggabungkan unsur agama iaitu Islam dan adat Terdiri daripada masyarakat berbilang kaum misalnya masyarakat Melayu, India, Cina dan lain-lain, Malaysia kini tidak dinafikan mempunyai Mahasiswa/Alumni Universitas Tarumanagara24 Mei 2022 0906Jawaban yang benar adalah mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme Cermati penjelasan berikut ya! Integrasi nasional merupakan bentuk penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya di masyarakat. Penduduk Indonesia berasal dari latar belakang suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda. Indonesia mempunyai kemajemukan dalam agama, suku, kebudayaan, dan bahasa. kemajemukan bangsa indonesia dapat menjadi pemicu perpecahan. Akibatnya, integrasi nasional terganggu. Tindakan yang dapat dilakukan warga negara untuk menciptakan integrasi nasional yaitu mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme. Nasionalisme adalah paham untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Tujuan nasionalisme memberi identitas suatu bangsa dan menghilangkan tuntutan berlebihan. Berikut contoh nasionalisme. Oleh karena itu jawaban yang tepat adalah mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme. Kemajemukansuku agama ras dan bahasa yang ada di Indonesia juga menambah alasan mengapa Indonesia disebut sebagai negara majemuk. Perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat. Bhineka Tunggal Ika mempunyai arti. Berbeda-beda suku namun satu kebudayaan d. Indonesia memiliki tanah yang subur untuk lahan pertanian.
Pengaruhkemajemukan masyarakat Indonesia berdasarkan suku bangsa, ras dan agama dapat dibagi atas pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positifnya adalah terdapat keanekaragaman budaya yang terjalin serasi dan harmonis sehingga terwujud integrasi bangsa. Pengaruh negatifnya antara lain : 1. Primordial
Indonesiamempunyai kemajemukan dalam agama, suku, kebudayaan, dan bahasa. kemajemukan bangsa indonesia dapat menjadi pemicu perpecahan. akibatnya, integrasi nasional terganggu. tindakan yang dapat dilakukan warga negara untuk menciptakan integrasi nasional yaitu: mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme. melarang penggunaan bahasa daerah dalam aktifitas sehari
Indonesiadikenal dengan kemajemukan masyarakat, baik dari sisi etnisitas maupun budaya serta agama dan kepercayaannya. Kemajemukan juga menjangkau pada tingkat kesejahteraan ekonomi, pandangan politik serta kewilayahan, yang semua itu sesungguhnya memiliki arti dan peran strategis bagi masyarakat Indonesia.
IEBhFso.
  • hssbyw64jw.pages.dev/311
  • hssbyw64jw.pages.dev/366
  • hssbyw64jw.pages.dev/334
  • hssbyw64jw.pages.dev/380
  • hssbyw64jw.pages.dev/394
  • hssbyw64jw.pages.dev/125
  • hssbyw64jw.pages.dev/419
  • hssbyw64jw.pages.dev/50
  • indonesia mempunyai kemajemukan dalam hal agama suku kebudayaan dan bahasa